Merindukanmu datang seperti ombak. Dan sekarang aku tenggelam.


Dahulu kamu, yang meminta sebuah pertemuan. Pertemuan yang tak cukup sekali atau dua kali, tetapi berkali-kali.

            “Sama kamu itu kayak candu, saya bisa lupa waktu.” Ucap kamu sambil menggenggam tangan saya usai photobox di Ramayana, pukul 21.00.

            Tubuh saya melayang ke awang-awang, kamu berhasil membuat saya jatuh cinta,

Kamu itu indah, tubuh jangkung, badan kurus, berkacamata, punya senyum yang memikat, dan saya terjerat oleh pesona kamu.

            Sebelumnya saya tidak memiliki perasaan apapun kepadamu, hanya sebatas teman. Tetapi, saat kita pernah memutuskan untuk melakukan hal konyol di tempat umum, disanalah tujuan kita, bukan? Yaitu untuk memberitahu kepada semua orang bahwa kita selalu bersama. Dan sekarang, saya telah jatuh cinta kepadamu.

            Kamu baik hati, sopan, ramah, dan tentunya humoris. Pemberi advice terbaik kala saya berada dalam kondisi dilema. Pria kelahiran Desember, yang sekarang sudah pintar memainkan gitar. Petikan gitarmu yang menawan sudah menjadikan sempurnanya lagu milik Yiruma, River Flows In You. 
  
            Dua tahun berteman, kelas 8 dan 9 SMP. Itu bukti kecil, semesta merestui kita, Gus. Awalnya kita belum saling mengetahui perasaan masing-masing, hanya kelas 8 kita menjadi sahabat. Tiap hari bersama, perbincangan seakan tidak pernah terputus dari bibirmu, gaya ekspresifmu dalam bercerita, selalu saya lengkapi dengan keberadaan saya sebagai a good listener.

            Kenaifanmu terhadap dunia, memandang bahwa segala di dunia ini positif, membuat saya berpikir bahwa kamu adalah lelaki langka.

            Dahulu, kita biasa-biasa saja. Ke kantin berdua, bercakap-cakap cukup berdua, menertawakan hal konyol bersama, serta aktifitas jemput-antar untuk saya, pasti kamu selalu siap sedia. Semua itu membuat saya kembali bernostalgia, kepada kenangan lama yang sudah lenyap, sebab kamu sudah berubah.

Hingga hari itu datang...

            Tepatnya 1 Agustus 2015, seusai kita menjalani MOS (karena-kami-siswa-baru-SMA-di-SMA-yang-berbeda), seperti biasa kita saling mengabari, lalu kamu menyatakan perasaan, dan saya menyadari. Saya menyukai kamu lebih dari sahabat. Saya jawab Ya, dan kamu bahagia. Sederhana..

Kita menjalani hubungan dengan penuh kesuraman..
Tidak ada pertemuan..

6 bulan bersama kamu, saat pendekatan pribadi mu sangat berbeda ya dengan pacaran.. entah apa yang membuat kamu berubah, jarak ataukah ada orang lain yang kamu kagumi disana?

Hingga, waktu itu datang..

Saya sudah tidak tahan dengan semua ulah kamu, mana tahan saya tidak dikabari dalam jangka waktu 2 minggu bahkan 3 minggu, serta percakapan yang luar biasa canggung.

            Ucapan selamat pagi dari saya, dibalas malam oleh kamu
            Chat BBM saya, kamu angguri
            Tidak melakukan percakapan via BBM selama 3 minggu, jikalau kamu membalas pastilah hanya sepatah dua kata, lalu hilang.
            Saya marah dengan kelakuan kamu, lalu mudahnya kamu berkata bahwa kamu sibuk.

            Momen yang paling membekas di hati saya sewaktu..
… bukan karena momen itu sangat indah, tetapi momen yang paling membekas hingga saat ini, yaitu saat hati saya telah dihancurkan berkeping-keping oleh kamu. 
Di hari yang seharusnya istimewa bagi kita, Akan tetapi semua musnah..

Momen ulangtahun kamu yang bertepatan dengan musim hujan. Disana ada seorang perempuan dengan senyum lebar, membawakan sekotak pizza untuk kamu. Berlari-lari kecil karena rintik hujan mulai membasahi kota Cilegon, sejuta kata-kata selamat ulangtahun telah terangkai dengan sempurna..

Tetapi saya harus  berdiri di bawah pohon palem, ketika ingin menuju ke rumah kamu, karena hujan sepertinya bersemangat dalam membasahi baju saya, hehehe
Tetap saja, hujan tidak melunturkan semangat saya dalam memberikan kejutan, dan saya berharap kamu senang atas kejutan ini.

Nyatanya tidak, kamu dengan sikap dinginmu telah membuktikan bahwa segala perbuatan saya sia-sia.

Kamu berdiri di depan pagar, 
mempersilakan saya masuk..
dengan senyum miring..

Kata-kata yang telah saya rangkai, sudah hancur berantakan.
Lidah saya kelu...
Hanya beberapa kata, yang dapat terucap,
"Selamat Ulang Tahun, sukses terus ya kedepannya"

Kemudian, kita duduk..
Di atas karpet merah yang kamu sediakan.
Keheningan sudah kamu ciptakan..

Tiba-tiba...

            “Saya gak suka pizza” kata kamu memecah keheningan.
            Dan saya balas dengan anggukan kecewa,
            “Santai aja, kamu bisa makan yang lain.” 
           
Dan semua itu, baik-baik saja.
Setelah itu...
Saya memilih untuk tidak mengganggu kamu lagi.
Persahabatan kita hancur karena cinta mencampurinya.
Dan asal kamu tahu..
Kenanganmu masih ada dimana-mana. Di semua tempat pertemuan kita.
You were my cup of tea, but now I try to drink coffee..



Komentar

  1. Memang cinta yang seperti ini terkadang bisa merusak sebuah hubungan.

    BalasHapus
  2. duh jd inget muda lagi baca ini, terenyuh.. :'(

    BalasHapus
  3. beuh kalo lagi jatuh cinta mah ga mikirin hal lain :D
    jangan hancurkan persahabatan hanya karena cinta , sahabat segalanya

    BalasHapus
  4. blog jenis2 seperti cerita diatas ini mengingatkan saya kepada blog yang sudah lama hilang. entah kemana blog tersebut tidak terlihat
    inspiratif sekali

    BalasHapus
  5. Gila, menggalau di taun 2016 udah gak jaman buk.. wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bang... latepost ini, galaunya mah 2015 ajaaaa laaaa 😭😭

      Hapus
  6. Saya peduli terhadap "Galau" saya lebih dari saya mempedulikan manusia. Galau tidak pernah mengacuhkan saya dan membuat saya lebih kuat.

    BalasHapus
  7. tulisannya keren.. mantep dah

    BalasHapus
  8. Ciee.. saya lebih peduli kepada buku saya daripada manusia :D
    Tapi ingat orang tua jg ya :v
    Nice post.

    BalasHapus
  9. Eh sedih banget parah... Jd ikut ngerasainnn😥😥😥😥😥

    BalasHapus
  10. terenyuh. tulisannya keren2 ih :D

    BalasHapus
  11. nyesek sih, kita sama min
    paling nggak kita harus percaya sama raditya dika
    "jangan menjalin hubungan dengan sahabat kita, karena disaat kita kehilangan hubungan kita, kita juga akan kehilangan sahabat kita"
    mungkin itu yg gua pelajari sekarang dari bang radit

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer