i get distant
Aku pernah berharap
bisa memberimu ucapan selamat malam setiap hari, tapi sepertinya bukan aku
orang yang kau harapkan memberi ucapan itu.
Selamat malam, kamu...
Sosok yang membuatku
jatuh hati tanpa alasan, nyaman tanpa paksaan dan sayang entah sampai kapan.
Mungkin selamanya. Aku tahu, tentang kita belum lama dimulai. Meski aku
sudah jatuh cinta padamu sejak lama. Sebelum ini, aku tidak berani banyak berharap.
Karena sepertinya kamu butuh sosok yang cantik untuk menemanimu dan aku tidak
demikian. Tapi kamu
menghampiriku. Menyambut cinta yang ada di genggamanku. Lalu memelukku,
meyakinkan padaku bahwa cintaku berbalas. Kita mulai melangkah. Ibarat novel,
kita mulai menulisnya lembar demi lembar. Cerita kita mungkin sederhana, tetapi
nyaris tanpa cela. Aku menikmati setiap detik denganmu. Menikmati setiap tempat
dimana pun kita berada. Kita berbagi cerita, berbagi canda dan sesekali
berbicara tentang masa depan. Aku bersyukur karena Tuhan menjatuhkan hatiku
padamu, sosok yang tepat untukku.
Tapi malam ini aku
harus berhenti. Berhenti berada di sampingmu. Berhenti menemanimu bercerita di
sela heningnya malam. Karena sepertinya, ada tentang orang lain yang masih kau
tulis. Tentang wanita yang sempat kau inginkan hatinya. Aku tahu kamu
berharap padanya, Dan aku yakin, kamu masih berharap cerita kalian akan
berlanjut kembali.
Malam tadi, aku melihat
pesanmu dengannya. Kamu sempat memintanya untuk selalu berhubungan. Aku dapat
membayangkan wajahmu tersenyum padanya, senyum yang tak pernah kamu
lakukan di depanku. Aku ingin menarikmu darinya, tapi aku tak bisa. Aku hanya
bisa mengamatimu dari jauh sembari mengais sisa sisa cinta yang kemarin kamu
beri padaku. Benar, perlahan cinta itu rasanya mulai pudar dan hilang. Aku
mencoba terus menggenggamnya tetapi mereka lenyap. Aku rasa memang hatimu masih
dimiliki olehnya.
Aku tidak tahu
bagaimana kamu menganggapku. Saat kamu tertawa denganku, apakah kamu
benar-benar bahagia? Saat kamu memelukku, apakah kamu benar-benar merasakan
keberadaanku? Saat kamu menatapku, apakah yang benar-benar kau lihat itu aku?
Rasanya sakit saat aku menikmati semuanya denganmu, dan kamu menikmati semuanya
dengan anganmu. Mungkin aku yang terlalu bodoh sudah percaya padamu atau kamu
yang terlalu brengsek sudah mempermainkan aku?
Gas…
Malam ini mari kita
akhiri semuanya. Barangkali aku hanya jeda di antara kalian. Jeda yang singkat.
Tentang dia memang sudah begitu banyak, sementara tentangku belum seberapa.
Pergilah dengannya. Bawa cinta yang kamu beri padaku. Tapi jangan hatiku. Meski
ia telah patah, biarkan aku mengobatinya sendiri. Membalut lukanya sendiri.
Pergilah sejauh yang kamu bisa. Meski aku tahu setelah itu aku akan melewati
hari-hari penuh rindu.
Pergilah dan jangan pernah kembali, karena aku takut
akan mengharapkanmu lagi.
Cerita ini sangat menarik untuk dibaca. Ini diangkat dari kehidupan nyata atau bukan?
BalasHapusIya gan, dari kehidupan nyata ;'))
HapusSangat menarik gan.. update terus ya
BalasHapusNice info gan. Makasih gan
BalasHapussedih gan bacanya
BalasHapus