4.1.17
Mengenal sosoknya
adalah hal yang 'indah' untukku. Namun, setiap kali aku mengingat tentangnya,
semua seakan berputar dalam memori kehidupanku. Bukan sebuah ilusi dalam
pikiranku, hanya saja aku merasa seperti tak pernah mengenal sosoknya yang
dulu.
Aku tak pernah mengerti
arti dari sebuah kata cinta. Yang kutahu adalah saat kita berani untuk menyatakan
diri bahwa suka, ketika tidur selalu teringat tentangnya, dan harus pula berani
untuk merasakan rasa sakit yang sama.
Pengorbanan, perasaan
sakit, semua adalah pembuktian bahwa kita cinta, bukan?
Aku selalu melihat sosoknya berada pada
sebuah jarak yang jauh. Aku tak pernah
mengerti arti sebuah perasaan yang aku lalui saat aku bersamanya; namun, aku baru menyadari saat aku kehilangan
sosoknya untuk pertama kalinya. Sosok yang selalu ada untuk menemaniku,
bahkan selalu hadir saat aku membutuhkannya; tapi kini semua terasa 'hilang' begitu
saja.
Tatapannya begitu meneduhkan. Akan tetapi,
kini dengan segala keputusanku, semua terasa gelap, suram, bahkan sulit untuk
aku bisa keluar dari sisi kegelapan yang hadir dalam hidupku. Aku tak pernah
tahu, ternyata rasanya begitu menyesakkan. Sungguh, begitu menyesakkan. Aku
menyesal karna aku pernah mengabaikan sosoknya. Aku merasa menjadi sosok yang
sulit untuk aku ungkapkan.
Aku tersenyum dalam setiap memori ingatanku. Mengingat sosoknya membuatku merasa bersalah setengah mati. Aku sulit
melupakannya. Setiap waktu yang hadir, sulit untuk aku tahan; semua berjalan
pada arah yang telah ditentukan. Setiap jarak seakan mengikis setiap kali aku
ingin menatap sosoknya, walaupun berada pada jarak yang jauh.
Ternyata inilah
rasa sakit yang sebenarnya.
Maaf karena aku melukaimu…
Maaf karena aku terlambat menyadari
kehadiranmu…
Jarak mengikis, tapi hati tetap kokoh saling terhubung :)
BalasHapus